Pandeglang, 2 Juli 2019 – Mahasiswa KKN-T SIL IPB 2019 Desa Nanggala, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten telah berhasil mensosialisasikan pembuatan pupuk kompos organik dengan memanfaatkan larva lalat jenis Black Soldier Fly (BSF).
Kurangnya pengetahuan tentang pengelolaan sampah membuat sebagian besar masyarakat Desa Nanggala lebih memilih untuk membakar sampah rumah tangga. Hal ini menjadi salah satu alasan mahasiswa KKN-T SIL IPB untuk mengadakan program sosialisasi pembuatan pupuk kompos.
Bahan dasar dalam pembuatan pupuk kompos berupa sampah organik rumah tangga (sampah dapur). Sampah rumah tangga harus dipilah terlebih dahulu sebelum dibuat menjadi pupuk kompos. Pengolahan sampah dapur dilakukan dengan memanfaatkan larva BSF. Menurut beberapa penelitian, larva BSF mampu mengurai sampah organik dengan laju konsumsi mencapai 100 mg/larva/hari.
Walaupun sempat mengalami kegagalan dalam mengembangbiakkan larva BSF, pada akhirnya mahasiswa KKN-T SIL IPB berhasil. Larva BSF tersebut kemudian dibagikan kepada beberapa rumah tangga yang sudah menerapkan pemilahan sampah organik dan non organik.
Kegiatan ini pun mendapat respon positif dari pihak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan warga Desa Nanggala.
“Meskipun menjijikan, tetapi saya baru mengetahui bahwa ternyata ada lalat yang memang tidak membawa penyakit dan dapat” ujar seorang ibu rumah tangga anggota PKK.
Pak Kusman (30), selaku ketua Karang Taruna Desa Nanggala juga memiliki ketertarikan pada larva BSF. “Larva BSF dapat mengurangi biaya pakan ayam-ayam saya”, ujar Pak Kusman.
Selain menjadi agen pengkomposan, larva BSF juga dapat bermanfaat sebagai bahan pakan berprotein tinggi untuk ternak.
Melalui program ini, mahasiswa KKN-T SIL IPB berharap masyarakat Desa Nanggala dapat mengelola sampah organik rumah tangga menjadi pupuk kompos secara mandiri.
Berita oleh: Fathia Nurul M. (F44160066), Mahasiswa SIL IPB Angkatan 53
Editor: Bagus Rahmansyah P. (F44150012), Mahasiswa SIL IPB Angkatan 52