Dosen Teknik Sipil dan Lingkungan IPB University Pulang Kampung, Rancang Alat Penyedia Air Minum Portable untuk Desa Sulit Air

Dosen IPB University dari Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknologi Pertanian, Dr Chusnul Arif menjadi narasumber pada Focus Group Discussion (FGD) Alat Penyedia Air Minum Portabel untuk Desa Sulit Air di Desa Nganti, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Kegiatan FGD ini dilakukan dalam rangka kegiatan Riset Desa dan Dosen Pulang Kampung. Program tersebut merupakan kegiatan kerjasama antara IPB University dengan Universitas Brawijaya.

“Desa Nganti memiliki dua mata air yang berada di Dusun Pepe dan Tuk Buntung, tetapi sayangnya dua sumber tersebut tidak dimanfaatkan karena parameter kualitas airnya berada di atas baku mutu air minum dan air bersih,” ujar Dr Chusnul.

Ia menyebut, FGD ini merupakan kegiatan awal dan bertujuan memberikan informasi dari hasil sampel air yang diambil pada kedua mata air tersebut. Ia menjelaskan, sampel air telah dianalisis di laboratorium sekaligus rencana pengembangan alat penyedia air minum portable yang akan dikembangkan.

Selama ini pada musim kemarau, kata Dr Chusnul, masyarakat Desa Nganti masih kesulitan air bersih dan selalu mendatangkan air bersih dari desa lain. “Mudah-mudahan dengan kegiatan ini, masyarakat desa Nganti bisa terbantu mengatasi permasalahan air bersih khususnya di musim kemarau”, ujar Mariyadi, Kepala Desa Nganti.

Setelah FGD, kegiatan akan dilanjutkan dengan perancangan alat pengolah air bersih dan air minum dengan teknologi membrane dan multi-media filter (MMF). Teknologi tersebut akan dikembangkan oleh tim IPB University dan Universitas Brawijaya.

Kegiatan ini diikuti oleh para warga desa termasuk Kepala Desa dan Perangkatnya, Ketua Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas).

Camat Ngraho, Masirin mengatakan, “Kegiatan ini merupakan kegiatan nyata dan sangat dibutuhkan oleh warga desa Nganti, apalagi melibatkan dosen yang asli Kabupaten Bojonegoro, mudah-mudahan alat yang akan dikembangkan nanti bermanfaat dan menjadi solusi kesulitan air di Desa Nganti,” ujarnya.

Selain dosen IPB University, salah satu narasumber lain adalah Handono, Dosen Universitas Brawijaya yang asli kelahiran Bojonegoro. “Dari FGD ini nanti akan dilanjutkan survey yang akan melibatkan mahasiswa Universitas Brawijaya untuk melihat sejauh mana kondisi ketersediaan air bersih dan sanitasi masyarakat desa khususnya Desa Nganti,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.