Mahasiswa KKN-T SIL IPB Lakukan Survei Terhadap Kondisi Perpipaan IPAL SANIMAS di Kelurahan Cigadung, Pandeglang

Pandeglang, 5 Juli 2019 – Mahasiswa KKN-T Institut Pertanian Bogor (IPB) telah melaksanakan survei terkait kondisi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) SANIMAS di Kampung Catihan-Cigadung, Kabupaten Pandeglang. IPAL SANIMAS tersebut telah dibangun sejak tahun 2017 lalu namun dalam hal pemeliharaannya masih sangat terbatas dan tidak ada iuran pemeliharaan dari masyarakat. Guna melengkapi data evaluasi IPAL tersebut, mahasiswa KKN-T SIL IPB melakukan survei kepada masyarakat yang rumahnya terhubung dengan jalur perpipaan IPAL SANIMAS.

Survei dilaksanakan secara serentak selama sekitar 4 jam. Sebanyak 25 responden diwawancarai mengenai pemeliharaan IPAL di setiap rumah. Terdapat 10 pertanyaan mencakup kebiasaan membuang sampah, memelihara bak kontrol, hingga kegiatan gotong royong IPAL SANIMAS.

Evaluasi IPAL SANIMAS menjadi salah satu program utama yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN-T SIL IPB di desa ini dikarenakan beberapa keluhan masyarakat seperti tersumbatnya saluran, banyaknya sampah pada unit IPAL SANIMAS, dan bau tidak sedap yang mengganggu kenyamanan warga.

Selain mengumpulkan data melalui wawancara responden, dilakukan juga pengamatan langsung di lapangan berupa pemetaan perpipaan eksisting. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui jalur perpipaan IPAL SANIMAS eksisting, serta melakukan pendataan terhadap titik-titik kerusakan.

“Sering bau tidak sedap terlebih ketika musim hujan” Ujar Samroni, salah satu warga yang menjadi responden ketika ditanya mengenai kendala terhadap IPAL SANIMAS.

Penyebab utama hal ini terjadi adalah kebiasaan masyarakat yang masih membuang sampah pada saluran IPAL sehingga sampah tersebut menyebabkan terjadinya penyumbatan aliran dari rumah warga menuju unit IPAL. Seringkali sampah bahkan masuk ke dalam unit IPAL sehingga hal tersebut menghambat pertumbuhan bakteri yang berfungsi untuk mengolah air limbah menjadi air layak buang sesuai baku mutu yang berlaku di Indonesia.

“Harapannya pemeliharaan IPAL ini bisa dikelola lebih baik lagi, agar tercipta kenyamanan bersama”, ucap salah seorang responden

Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan, kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan IPAL di rumah tangga tergolong cukup tinggi, yakni 82% dari jumlah total responden. Namun, dalam hal kesadaran memelihara IPAL di lingkungan masyarakat, hanya sekitar 52% dari total responden yang turut andil dalam berbagai kegiatan pemeliharaan IPAL SANIMAS.

Keikutsertaan masyarakat terhadap kegiatam gotong royong, pembersihan bak kontrol di samping rumah, dan pembersihan bak kontrol utama IPAL SANIMAS cukup rendah. Di sisi lain, seluruh responden menyatakan bahwa kesediaan masyarakat untuk membayar iuran IPAL sangat tinggi.

Hasil pemetaan terhadap jaringan perpipaan eksisting dari IPAL SANIMAS menunjukkan adanya kerusakan di 4 titik. Kerusakan yang terjadi di antaranya berupa bak kontrol bocor, pipa bocor, dan tersumbatnya aliran dikarenakan endapan sedimen.

Hasil survei ini kemudian akan dijadikan acuan, baik untuk Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP) maupun mahasiswa KKN-T IPB untuk melakukan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat pengguna IPAL mengenai pentingnya memelihara IPAL di masyarakat, khususnya pada lingkup rumah tangga.

Berita oleh: Maulana Rafiq R. (F44160014), Mahasiswa SIL IPB Angkatan 53
Editor: Bagus Rahmansyah P. (F44150012), Mahasiswa SIL IPB Angkatan 52