Mahasiswa KKN-T SIL IPB Lakukan Penanaman Akar Wangi di Daerah Rawan Longsor Desa Cigadung, Pandeglang dengan Metode Vetiver System

Pandeglang, 23 Juni 2019 – Longsor yang terjadi di Kampung Catihan, Kelurahan Cigadung, Kabupaten Pandeglang pada bulan April, membuat warga setempat beserta mahasiswa KKN-T Institut Pertanian Bogor (KKN-T IPB) bergotong-royong menanam tanaman akar wangi sebagai upaya pencegahan terjadinya longsor.

Berdasarkan pemaparan dari warga setempat, longsor sering terjadi akibat intensitas hujan yang relatif tinggi. Daerah rawan longsor tersebut berdekatan dengan pemukiman warga. Jarak lokasi longsor dengan pemukiman warga kurang lebih sekitar 2-3 meter serta berdekatan dengan jembatan yang merupakan akses antar desa. Kondisi tersebut sangat mengkhawatirkan ketika longsor terjadi lagi saat hujan deras.

Akar wangi atau rumput vetiver merupakan solusi  ‘hijau’ yang dilakukan  dengan pendekatan metode vegetatif. Solusi ini biasa disebut dengan bioengineering dengan teknologi vetiver system (VS) sederhana. VS adalah teknologi yang memanfaatkan rumput vetiver hidup untuk konservasi tanah dan air dengan perlindungan lingkungan. Tanaman akar wangi memiliki akar yang kuat yang panjangnya bisa mencapai 5,2 meter sehingga tanaman akar wangi tersebut diharapkan mampu menahan terjadinya pergeseran tanah.

Metode VS dipilih oleh warga dan mahasiswa KKN-T IPB karena murah dan praktis untuk diterapkan. Penanganan tersebut dimulai dengan penanaman 100 bibit akar wangi yang tersebar di 4 titik rawan longsor di lereng dekat jembatan Kelurahan Catihan. Penanaman ini diharapkan mampu menjadi penahan longsor sementara hingga permohonan pembangunan bronjong atau Dinding Penahan Tanah (DPT) yang telah diajukan sebelumnya dapat direalisasikan oleh pemerintah setempat.

Bapak Ilyas (39) selaku warga yang bermukim di sekitar daerah rawan longsor mengatakan “Kami berharap adanya pembangunan bronjong di daerah rawan longsor yang berdekatan dengan rumah warga. Selain kuat, bronjong dapat menahan dan memperkuat longsoran tanah di tepi sungai agar tidak terjadi longsor.

Hingga saat ini, warga Kampung Cigadung masih menaruh harapan besar akan adanya pembangunan bronjong. Pembangunan tersebut diharapkan dapat segera direalisasikan oleh pemerintah setempat.

Berita oleh: Yogi Priyo P. (F44160014), Mahasiswa SIL IPB Angkatan 53
Editor: Bagus Rahmansyah P. (F44150012), Mahasiswa SIL IPB Angkatan 52